Leye


LEYE

Dikalangan masyarakat desa Ngasinan, kata tersebut sudah tidak asing lagi, dan masyarakat kaliwiro pada umumnya, leye dikenal dengan nama TIWUL.

leye merupakan suatu potensi di desa Ngasinan yang sudah turun temurun dari nenek moyang desa Ngasinan. proses pembuatan leye tidaklah mudah, diperlukan ketekunan serta kesabaran juga membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembuatannya.

proses pembuatan leye tersebut meliputi proses pemotongan, perendaman, serta proses penumbukan hingga menjadi sebuah tepung leye. leye yang sudah jadi juga harus dikukus terlebih dahulu sebelum dikonsumsi layaknya bahan pokok lainnya.

di Desa ngasinan, semua proses pembuatan leye tersebut dilakukan secara manual, memang sudah ada peralatan modern untuk membuat leye, namun hasilnya tidak seperti leye yang dibuat secara manual, kualitas yang tidak sebaik dari proses manual adalah dikarenakan mesin pembuat leye menggunakan penggilingan, sementara yang harus diperhatikan dalam pembuatan leye adalah rendaman potongan singkong ( Krekel ) harus ditumbuk, bukan digiling, karena jika proses penepungan tersebut dilakukan dengan penggilingan maka leye yang dihasilkan akan menjadi kasap (kasar) yang menyebabkan leye tidak pulen.

ke depan, masyarakat desa ngasinan berharap adanya mesin tumbuk krekel. masyarakat desa ngasinan berharap agar ada inovasi baik dari desa maupun dari sumber lain yang memberikan inovasi baru yakni mesin penumbuk krekel.

saat ini, bulan oktober 2018 harga leye di desa Ngasinan mencapai Rp. 11.000,00 dengan kualitas super.

kualitas tersebut berdasarkan kriteria pulen, putih, serta tidak lengket setelah dikukus.


Total Dibaca

Desa Kami mengatakan tidak untuk

Contact Details

Telephone: 085325898435
Email:  pemdesngasinankaliwiro@gmail.com
Website: https://ngasinan-kaliwiro.wonosobokab.go.id

Jl.Gunungwatu No.01 Ngasinan Kaliwiro